Ass'alamu'alaikum Wb. mohon maaf kepada para pembaca saya ingin berbagi masukkan dan pengalaman mudah-mudahan berguna bagi diri saya dan orang lain. Bagi saudara yang mungkin punya ilmu dan pengalaman se gudang mungkin ini tidak ada apa-apanya, tetapi bagi saya sangat bermanfaat karena ilmu saya bukan di tambang atau lingkungan hidup. Karena hati nurani sajalah yang terpanggil ingin menunjukkan kepada Antam dan masyarakat lingkungan tambang bahwa limbah tailing Bauksit ada manfaatnya. karena selalu saya mendengar bahwa teman-teman yang ke luar negeri seperti Cina, Jepang bahwa limbah bauksit bisa dimanfaatkan menjadi : kosmetik, cat, pasta gigi dan kerajinan lainnya. Maka saya berpikir dan mencoba yang mudah saja dengan teknologi manual dengan memanfaatkan limbah menjadi BATAKO.
Nama Saya : Drs. Rasino W, Jabatan terakhir Procurement Manajer di PT Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan Bauksi Kijang Bintan Kepulauan Riau. Sebelumnya telah malang melintang di beberapa unit kerja di Logistik (Gudang) dengan mengelola BBM jenis Solar, Premium, M.Tanah dan IDO. Kemudian di unit kerja Akuntansi dan kemudian Staf Sekretaris dengan merangkap Sekretaris Pelelangan. Dengan situasi Antam yang pada saat itu tahun 80 an sebgai manusia biasa tentunya ada kebosanan kerja apalagi suatu saat masih dibawa Peringkat IV, untuk memajukan Antam dan diri pribadi saya, saya harus menambah ilmu sendiri dengan membaca buku-buku yang bermanfaat misalnya saya telah membaca buku yang intinya "COBA LIHAT DI LINGKUNGAN ANDA MUNGKIN ADA BENDA YANG DIINJAK-INJAK ATAU DIBUANG ORANG KALAU IYA JADIKANLAH UANG". Saya setiap hari melihat limbah tailing, hati ini terpanggil untuk bagaimana limbah tersebut dijadikan barang yang bermanfaat untuk masyarakat. Sebelumnya di Tahun 1980-1990 sudah mencoba untuk membuat Batako dari limbah tailing bauksit dengan skala kecil dan untuk keperluan pembuatan rumah pribadi. Seiring waktu berjalan di tahun 2004 PT Antam Pusat mengadakan Konvensi Mutu Antam di Baturraden Purwokerto dan saya membuat makalah untuk bahan presentasi dan alhamdulillah dari seluruh peserta SS (Sistem Saran) saya mendapat rangking 5 ya alhamdulillah karena penilaian manusia subyektif dan saya yakin seyakin-yakinnya suatu masa ditiru atau dicontoh oleh masyarakat. Tetapi tidak apa-apa karena saya belum memikirkan dari segi nilai secara materi tetapi masih perlu implementasi dulu.
Para pembaca yang Budiman!
Maaf bagi para pembaca yang sudah tahu atau pekerja di pertambangan bauksit tidaklah mengherankan tetapi bagi orang-orang yang sama sekali belu lihat bijih bauksit maka banyak timbul pertanyaan apa itu bijih bauksit, limbah tailing bagaimana permulaan menambang, bagaimana mencuci bijih bauksit dan lain-lain.
Bijih Bauksit di Indonesia hanya ada di Pulau Bintan dan Kalimantan Barat dan Selatan, baiklah yang saya tahu di Pulau Bintan.
Berdasarkan cerita orang-orang tua bahwa bijih bauksit di Pulau Bintan sudah ditambang sejak Tahun 1936 oleh Perusahaan Belanda dengan nama NIBEM. Bijih Bauksit yang ada dibawa tanah sebelumnya telah di survey dahulu dengan membuat lubang galian diameter 1m dalam bisa mencapai 7m.
Warna bijih bauksit merah kecoklatan hampir mirip bata bakar dari tanah, letaknya dibawah tanah dengan ketebalan 30cm-60cm, sebelum ditambang lapisan tanah dan pepohonan di bersihkan terlebih dahulu dengan alat berat seperti Bulldoaer, Wheel Loader ataupu Back Hoe. ketebalan bijih bauksit bisa mencapai 3m-7m kedalam tanah.Saya minta maaf kepada para ahli tambang, sarjana tambang karena mungkin uraian saya ini tidak tepat karena memang bukan bidang kerja saya tetapi hanya untuk menambah wawasan kita bersama. Untuk mendapatkan bijih bauksit yang berkualitas harus melalui tahap-tahap atau proses sebagai berikut : Proses Penambangan-Pencucian-Pengangkutan-Penimbunan dan Pemuatan atau Ekspor. Yang akan saya uraikan disini adalah setelah proses Pencucian maka akan menghasilkan bauksit yang bersih dan LIMBAH TAILING BAUKSIT .
III.2 Biaya Pembuatan Batako
Praktek dilapangan mulai tahun 1990-2003, tetapi harga dibawah ini Tahun 2003-2004.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biaya Pembuatan ! Rp.887,14,-/bh ! Rp.124.199,60 ! Rp. 14.641.708.270,50
(Modal)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keuntungan ! Rp. 262,86,-/bh ! Rp. 36.800,40 ! Rp. 4.338.345.059,41
(Laba)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
IV.1 KEUNTUNGAN BILA DITAMBAH DENGAN TIDAK MEMBUAT KOLAM
- Keuntungan dari hasil penjualan Batako ....................................................= Rp. 4.338.345.059,41
- Keuntungan apabila tidak membuat Kolam Baru ...................................... = Rp. 570.116.060,00
___________________________________________________________________________ +
- Total Keuntungan..................................................................................... = Rp. 4.908.461.119,41
V.1 MEMBUAT STANDAR (ACTION)
Keuntungan diatas hanyalah keuntungan material apabila dikaji dan diteliti kembali lebih besar keuntungan imateriil misalnya dengan dimanfaatkan limbah tersebut maka kemungkinan pencemaran sangat kecil sehingga tidak lagi ada demo kerusakan lingkungan, hilang mata pencaharian nelayan, pengrusakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab akibat kehadiran pertambangan yang tidak peduli terhadap lingkungan dan bisa berakibat fatal apabila pencemaran lingkungan melebihi NAB, perusahaan tambang bisa ditutup.
Setiap pekerjaan atau percobaan pasti ada kekurangan dan kelebihan, kekurangan dan kelebihan itu bisa dipaparkan apabila ada pembandingnya. Kekurangan saya anggap sebagai tantangan dan kelebihan sebagai dorongan.
1. Kekurangan :
1. Belum memasyarakat :
Pada saat itu thn 2004 Batako Pasir Tailing belum dipakai masyarakat di Bintan, bahkan beberapa karyawan PT Antam dan staf Antam yang kurang mengerti ada yang mencemooh bahwa perbuatan saya ini aneh dan tidak masuk akal, mana ada limbah kok bisa dibuat Batako, tetapi saya tetap saja tidak peduli karena tidak semua orang seperti itu banyak juga yang mendorong dan memberi semangat.
2.Warna kurang menarik kuning ke coklatan seperti Batako tidak kuat.
3. Timbul Biaya Ekperimen dengan membuat kajian UKL dan UPL
Sebelum memulai pekerjaan kami telah meminta izin kepada Manajemen Antam yaitu Bapak Ir. Saefuddin dan juga Bapak Ir. Lukman Alie, MM sebagai Kuasa Direksi.
4. Teknologi rendah/padat karya
5. Belum diuji dengan alat ukur kekuatan Batako
6. Belum menpunyai hak kekayaan intelektual (HKI) ataupun Antam
2. Kelebihan :
1.Menyerap tenaga kerja
2. Mengurangi pencemaran lingkungan
3. Menghemat biaya pembuatan kolam baru
4. Mempunyai nilai tambah dengan penjualan Batako
5. Mengurangi dan meredam isu pencemaran lingkungan pertambangan
6. Dapat mendorong karyawan atau masyarakat untuk berbuat baik dan berguna bagi masyarakat negara dan bangsa di lingkungan kerjanya yaitu dengan membuat "Sistem Saran"
V.1 PENUTUP (CLOSE)
Pada saat ini saya sendiri sudah berhenti produksi Batako Tailing Bauksit karena berbagai macam hal yaitu sejak tahun 2009 Pejabat Antam dan Manajemen Antam Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Kijang sudah diganti pejabat lain sehingga kami tidak lagi diizinkan mengolah limbah dengan berbagai alasan karena memang kami tidak memiliki kontrak, tetapi apa salahnya demi nama harum Antam pada saat itu dan menjelang Pasca Tambang. Yah ga apa-apa saya ambil hikmahnya saja, tetapi karena produk Batako Tailing Antam Kijang sudah terlanjur beredar di masyarakat akibatnya banyak konsumen yang kecewa. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak produsen pembuatan Batako Pasir sungai beralih membuat dari tailing bauksit. Mereka membeli dari Pengusaha Pertambangan di Bintan yang kebanyakan Pengusaha Tionghoa dan ada Pengusaha Tambang yang ikut-ikut memanfaatkan limbah menjadi Batako.Pada tahun 2009 saya juga melaporkan hasil produk Batako Tailing Bauksit ke Dirjen HKI no. IDM000276777 dengan merk " MashZone" di Bata merk "BATA BIX" sertifikat keluar di tahun 2011.
Dengan ucapan Alhamdulillah kami tutup tulisan ini Wasslam Wb.
1.1 Proses Penambangan
Tahap awal pekerjaan dimulai dari front tambang yang sebelumnya sudah di eksplorasi terlebih dahulu untuk mengetahui berapa tinggi rendahnya kadar bijih bauksit melalui uji laboratorium.Untuk Wilayah Pulau Bintan kalau front tambang dekat dengan instalasi pencucian maka pengangkutannya cukup dengan Dump Truck, tetapi untuk diangkut lagi ke Pusat Penimbunan dan Pemuatan masih harus di angkut dengan Tongkang Bauksit yang ditarik oleh Tug Boat karena wilayah tambangnya adalah laut dan pulau-pulau.Kadang-kadang juga apabila bijih bauksit tercuci dari pulau-pulau masih harus dicuci lagi di tempat Pusat Penimbunan dan Pemuatan melalui Belt Conveyor atau transportband
1.2 Proses Pencucian Bijih Bauksit
Mencuci Bauksit di Instalasi Pencucian Bijih Bauksit bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel yang ada seperti lumpur atau clay, akar-akar, butiran bijih bauksit 2mm juga dibuang yang kita sebut limbah tailing di Kolam yang sudah dibuat agar limbah tidak langsung mengalir ke laut atau perairan umum.Sebelum limbah mengalir ke perairan umum atau laut harus diendapkan dulu agar yang mengalir ke luar tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan sesuai Lingkungan Hidup kita.Kendala yang dihadapi adalah kolam limbah tailing bauksit tidak bertambah tetapi limbah bertambah terus sehingga suatu saat kolam akan penuh dengan limbah yang tidak tertampung dan pada akhirnya dapat mengalir ke laut atau sungai sehingga dapat mencemari kehidupan masyarakat. Disinilah perlu pemikiran bagaimana limbah tersebut kita olah menjadi barang yang berguna.
1.3 Fungsi Kolam Tailing Bauksit
Dapat kami ilustrasikan disini bahwa Limbah Tailing Bauksit yang berupa material padatan hanya memperoleh 50% dari bijih bauksit kotor (Cbx), sebagai contoh 100 ton bijih bauksit kotor setelah dicuci hanya memperolah bijih bauksit bersih (Wbx) sebesar 50 ton. Pada saat itu setiap harinya Instalasi Pencucian hanya mampu mencuci 1500 ton Cbx sehingga hasil bijih bauksit bersih (Wbx) 750 ton yang berarti limbah yang dibuang juga sebesar 750 ton atau setara dengan 535,7 m3 yang harus ditampung di Kolam Limbah tailing setiap harinya. Bayangkan kalau sudah 1 tahun produksi limbah tailing akan penuh dan kolam tidak bisa menampung lagi. Oleh karena itu kolam limbah tailing harus dibuat Barier (aliran yang berbelok) agar terjadi pengendapan pasir dan clay serta air yang sudah jernih. Setiap Barier bisa dipasang ijuk untuk menghambat lajunya aliran limbah tersebut. Air yang sudah jernih selanjutnya mengalir ke perairan umum atau ke laut, sehingga tidak mencemari lingkungan dan laut kita. Tetapi masalah yang dihadapi adalah bagaimanapun kolam akan penuh dan dangkal sehingga harus membuat kolam baru. Kolam baru juga menjadi masalah karena biaya dan keterbatasan lahan.
1.4 Permasalahan yang dihadapi
Kolam Tailing Kijang saat itu 1,665 Ha dengan kedalaman rata-rata 5-7m dengan kapasitas 117.888.53 m3. Setelah penuh tiap hari masih harus menampung 750 Ton limbah atau 535,7 m3 cara yang cepat dan tepat adalah disamping dikeruk lagi, tetapi Perusahaan harus memikirkan bagaimana limbah yang setiap hari masuk harus kita keluarkan juga dan kita manfaatkan menjadi barang lain yang berguna. Pada saat itu pihak manajemen tidaklah memikirkan sampai kesana. Sedangkan kami yang bukan bagian dari pekerjaan tersebut sudah berbuat walaupun volume yang kecil. Setelah berkali-kali saya sampaikan beberapa kali ganti pimpinan yang ketiga baru mendapatkan respond positif.
Memang sebelumnya beberapa alternatif disampaikan sebagai berikut :
1. Limbah dikeruk dibuang ke tempat lain, tetapi risiko adalah biaya dan pencemaran lingkungan.
2. Dikeruk pasir tailingnya dibersihkan air asinnya dan dibuat Batako.
3. Diekspor untuk campuran bijih bauksit, tetapi paling hanya 10% dari jumlah yang diekspor, karena butiran >2mm tidak laku dijual ke pembeli baik China maupun Jepang.Pembeli hanya mau dengan ukuran <2mm dengan kadar Al2O3 minimal 43,35% pada saat itu. walaupun demikian kami telah mengambil sample di kolam tailing sebagai berikut :
-1. Kolam I % kadarnya : SiO2 (27,72), RsiO2 (6,16), Fe2O3 (7,92), TiO2(0,41) dan Al2O3 (43,60)
-2. KolamII % kadarnya : SiO2 (12,66), RsiO2 (3,85), Fe2O3 (11,13), TiO2(5,40) dan Al2O3 (47,10)
BAB II
RENCANA (PLAN)
I.1. Identifikasi Masalah
Penambangan bijih bauksit saat itu meliputi wilayah atau daerah penambangan sesuai dengan nama tempat pulau atau kampung yaitu : Wacopek. Pulau Kelong, Pulau Koyang, Pulau Telang, Bukit Pari. Tiap-tiap wilayah penambangan sebaiknya ada Instalasi Pencucian sendiri, namun dengan kebijakan perusahaan sehingga bijih bauksit kotor dicuci di Instalasi Pencucian Kijang yang diangkut dengan Tongkang Bauksit dan ditarik dengan Tug Boat lewat laut.Tadi sudah diutarakan diatas bahwa kapasitas Pencucian di Kijang 1500 ton Cbx per hari atau menghasilkan 750 ton Wbx dan 750 ton limbah tailing yang masuk kolam tailing yang lama kelamaan akan menjadi penuh dan menimbulkan masalah baru.
II.1.1 Biaya Pengerukan Kolam Limbah
Ini hanya sebagai gambaran apabila manajemen konsekwen untuk mengeruk kolam adalah sebagai berikut : Limbah yang masuk ke kolam per hari = 750 ton atau setara dengan 535,7 m3 maka untuk 1 bulan =16.071m3
Biaya Pengerukan 3 bulan =3x16.071m3xRp.5.000,-/m3= Rp.241.065.000,-
Biaya Pengerukan 1 tahun = 4xRp.241.065.000,- = Rp.964.260.000,-
Pada saat itu harga sewa alat Back Hoe atau Wheel Loader = Rp.150.000-Rp.200.000,-/jam
Ongkos angkut Dump Truck = Rp.2.000,-/km
II.2 Analisa Masalah
Terjadinya biaya tambahan untuk pemeliharaan kolam-kolam tailing setiap 3 bulan dan kehilangan jam produksi akibat penuhnya kolam limbah tailing diakibatkan :
1.Tidak tersedianya lahan untuk penambahan kolam limbah tailing
2.Volume Kolam tailing yang ada juga sangat terbatas
3. Menimbulkan komplain Masyarakat apabila limbah mengalir ke pemukiman penduduk dan mengalir ke laut yang melebihi Nilai Ambang Batas ( NAB ).
II.3 Data Biaya Pembuatan Kolam Tailing Kijang
-Tahun 1998=Rp. 78.504.000,- Volume Kolam = 16.226,71m3
-Tahun 1999=Rp.131.383.000,- Volume Kolam = 27.156,47m3
-Tahun 2000=Rp. 89.419.000,- Volume Kolam = 18.482,64m3
-Tahun 2002=Rp.168.636.760,- Volume Kolam = 34.856,71m3
-Tahun 2003=Rp.102.172.500,- Volume Kolam = 31.166,00m3
--------------------------------------------------
Rp. 570.166.060,- 127.888,53m3
II.3 Menyusun Rencana dan Target Perbaikan
II.3.1 Rencana Mengatasi Masalah
Kolam Tailing sebenarnya tidak perlu dan dibuang limbahnya, tetapi kalaupun dikeruk hasil kerukan di proses kembali dengan cara dicuci limbah pasir tailingnya dengan air tawar di dekat kolamnya biarkan limbah airnya masuk ke kolam kembali. Kolam Tailing dapat difungsikan kembali untuk menampung limbah yang baru.Begitu seterusnya minimal limbah yang dimanfaatkan 1.500 ton atau setara 535,7m3 artinya sama dengan limbah yang baru.
II.3.2 Target Perbaikan
Karena tidak adanya penambahan areal untuk kolam tailing maka fungsi kolam tailing harus dioptimalkan dengan cara :
"Memanfaatkan limbah berupa pasir tailing untuk bahan pembuatan Batako"
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
1. Meminimalisirpencemaran lingkungan pertambangan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Mengurangi biaya yang diakibatkan pencemaran lingkungan dan cara penaggulangannya
3. Perusahaan PT Antam dapat berproduksi dengan limbah seminimal mungkin.
II.3.3 Alasan Penetapan
a.Tidak tersedianya lahan baru untuk membuat kolam penampungan limbah tailing bauksit
b.Biaya pengerukan dan pembuangan relatih mahal
c. Limbah dapat dimanfaatkan menjadi Batako
III.1 Melaksanakan Sasaran
Kegiatan
a. Membuat Cetakan Batako dengan ukuran 39cmx18,5cmx9cm hasilnya 10 buah
b. Membuat takaran pasir tailing ukuran 1m3 dan alas takaran hasilnya 4 buah dan 2000 buah
c. Menggali mengeruk dan mengangkut limbah di kolam hasilnya 1 hari 12 m3
d. Mencuci dengan air tawar, menyaring dan mengumpulkan dan memisahkan lumpur dan pasirnya serta mengeringkan hasilnya 10m3
e. Mencampur, mengaduk dan memproses pasir tailing dengan semen hasilnya 1 m3= 1 Zak
f. Mencetak batako dengan cetakan manual hasilnya 1 zak menjadi 100 batako
g. Mengangkat menjemur dan menyusun batako hasilnya kualitas yang baik.
III.2 Biaya Pembuatan Batako
Praktek dilapangan mulai tahun 1990-2003, tetapi harga dibawah ini Tahun 2003-2004.
Perbandingan 1m3 pasir tailing dengan 1 zak semen
Ukuran Batako 39x18,5x9 x1 cm3= 6.483,5cm3
Volume Pasir Tailing = 1 m3 Semen 1 Zak = Rp.51.000,- Per Kg = Rp.1.020,-
Biaya penggalian dan pangangkutan tenaga manusia/m3 = Rp. 5.000,-
Biaya Pembersihan/Pencucian.......................................= Rp. 2.500,-
Harga Semen 85 kgx Rp.1.020,-/kg ........................... = Rp. 86.700,-
Air untuk pengaduk 1/2 Drum ......................................= Rp. 2.000,-
Biaya Tenaga manusia ..................................................= Rp. 28.000,-
Jumlah Biaya ............................................................... = Rp.124.200,-
Batako yang dihasilkan .................................................= Rp 140 bh,-
Biaya pembuatan/Harga Satuan ....................................= Rp 887,14/bh
IV. MENELITI HASIL PERBAIKAN (CHECK)
Perbandingan keutungan antara Batako Pasir Biasa dengan Pasir Limbah Tailing Bauksit dapat
dihitung sebagai berikut :
Apabila harga jual Batako pasir pantai/sungai di Bintan .............................. Rp. 1.250,-/buah
Maka harga jual Batako Pasir tailing bisa dijual .......................................... Rp. 1.150,-/buah
Keuntungan per buah Batako Pasir Tailing ................................................. Rp.262,86
Ilustrasi Harga Jual, Biaya (Modal) dan Keutungan Pembuatan Batako Tailing Bauksit
dengan Volume pasir tailing =117.888,53 m3
Volume Batako Jumlah Batako Total Batako untuk
1 bh = 0,0072m3 1m3 =140 bh = 117.888,53 m3
= 16.504.394,20 bh
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Harga Jual ! Rp. 1.150,-/bh ! Rp.161.000,- ! Rp.18.980.053,33
Biaya penggalian dan pangangkutan tenaga manusia/m3 = Rp. 5.000,-
Biaya Pembersihan/Pencucian.......................................= Rp. 2.500,-
Harga Semen 85 kgx Rp.1.020,-/kg ........................... = Rp. 86.700,-
Air untuk pengaduk 1/2 Drum ......................................= Rp. 2.000,-
Biaya Tenaga manusia ..................................................= Rp. 28.000,-
Jumlah Biaya ............................................................... = Rp.124.200,-
Batako yang dihasilkan .................................................= Rp 140 bh,-
Biaya pembuatan/Harga Satuan ....................................= Rp 887,14/bh
IV. MENELITI HASIL PERBAIKAN (CHECK)
Perbandingan keutungan antara Batako Pasir Biasa dengan Pasir Limbah Tailing Bauksit dapat
dihitung sebagai berikut :
Apabila harga jual Batako pasir pantai/sungai di Bintan .............................. Rp. 1.250,-/buah
Maka harga jual Batako Pasir tailing bisa dijual .......................................... Rp. 1.150,-/buah
Keuntungan per buah Batako Pasir Tailing ................................................. Rp.262,86
Ilustrasi Harga Jual, Biaya (Modal) dan Keutungan Pembuatan Batako Tailing Bauksit
dengan Volume pasir tailing =117.888,53 m3
Volume Batako Jumlah Batako Total Batako untuk
1 bh = 0,0072m3 1m3 =140 bh = 117.888,53 m3
= 16.504.394,20 bh
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Harga Jual ! Rp. 1.150,-/bh ! Rp.161.000,- ! Rp.18.980.053,33
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biaya Pembuatan ! Rp.887,14,-/bh ! Rp.124.199,60 ! Rp. 14.641.708.270,50
(Modal)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keuntungan ! Rp. 262,86,-/bh ! Rp. 36.800,40 ! Rp. 4.338.345.059,41
(Laba)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
IV.1 KEUNTUNGAN BILA DITAMBAH DENGAN TIDAK MEMBUAT KOLAM
- Keuntungan dari hasil penjualan Batako ....................................................= Rp. 4.338.345.059,41
- Keuntungan apabila tidak membuat Kolam Baru ...................................... = Rp. 570.116.060,00
___________________________________________________________________________ +
- Total Keuntungan..................................................................................... = Rp. 4.908.461.119,41
V.1 MEMBUAT STANDAR (ACTION)
Keuntungan diatas hanyalah keuntungan material apabila dikaji dan diteliti kembali lebih besar keuntungan imateriil misalnya dengan dimanfaatkan limbah tersebut maka kemungkinan pencemaran sangat kecil sehingga tidak lagi ada demo kerusakan lingkungan, hilang mata pencaharian nelayan, pengrusakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab akibat kehadiran pertambangan yang tidak peduli terhadap lingkungan dan bisa berakibat fatal apabila pencemaran lingkungan melebihi NAB, perusahaan tambang bisa ditutup.
Setiap pekerjaan atau percobaan pasti ada kekurangan dan kelebihan, kekurangan dan kelebihan itu bisa dipaparkan apabila ada pembandingnya. Kekurangan saya anggap sebagai tantangan dan kelebihan sebagai dorongan.
1. Kekurangan :
1. Belum memasyarakat :
Pada saat itu thn 2004 Batako Pasir Tailing belum dipakai masyarakat di Bintan, bahkan beberapa karyawan PT Antam dan staf Antam yang kurang mengerti ada yang mencemooh bahwa perbuatan saya ini aneh dan tidak masuk akal, mana ada limbah kok bisa dibuat Batako, tetapi saya tetap saja tidak peduli karena tidak semua orang seperti itu banyak juga yang mendorong dan memberi semangat.
2.Warna kurang menarik kuning ke coklatan seperti Batako tidak kuat.
3. Timbul Biaya Ekperimen dengan membuat kajian UKL dan UPL
Sebelum memulai pekerjaan kami telah meminta izin kepada Manajemen Antam yaitu Bapak Ir. Saefuddin dan juga Bapak Ir. Lukman Alie, MM sebagai Kuasa Direksi.
4. Teknologi rendah/padat karya
5. Belum diuji dengan alat ukur kekuatan Batako
6. Belum menpunyai hak kekayaan intelektual (HKI) ataupun Antam
2. Kelebihan :
1.Menyerap tenaga kerja
2. Mengurangi pencemaran lingkungan
3. Menghemat biaya pembuatan kolam baru
4. Mempunyai nilai tambah dengan penjualan Batako
5. Mengurangi dan meredam isu pencemaran lingkungan pertambangan
6. Dapat mendorong karyawan atau masyarakat untuk berbuat baik dan berguna bagi masyarakat negara dan bangsa di lingkungan kerjanya yaitu dengan membuat "Sistem Saran"
V.1 PENUTUP (CLOSE)
Pada saat ini saya sendiri sudah berhenti produksi Batako Tailing Bauksit karena berbagai macam hal yaitu sejak tahun 2009 Pejabat Antam dan Manajemen Antam Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Kijang sudah diganti pejabat lain sehingga kami tidak lagi diizinkan mengolah limbah dengan berbagai alasan karena memang kami tidak memiliki kontrak, tetapi apa salahnya demi nama harum Antam pada saat itu dan menjelang Pasca Tambang. Yah ga apa-apa saya ambil hikmahnya saja, tetapi karena produk Batako Tailing Antam Kijang sudah terlanjur beredar di masyarakat akibatnya banyak konsumen yang kecewa. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak produsen pembuatan Batako Pasir sungai beralih membuat dari tailing bauksit. Mereka membeli dari Pengusaha Pertambangan di Bintan yang kebanyakan Pengusaha Tionghoa dan ada Pengusaha Tambang yang ikut-ikut memanfaatkan limbah menjadi Batako.Pada tahun 2009 saya juga melaporkan hasil produk Batako Tailing Bauksit ke Dirjen HKI no. IDM000276777 dengan merk " MashZone" di Bata merk "BATA BIX" sertifikat keluar di tahun 2011.
V.2 UCAPAN TERIMA KASIH DAN MAAF
Diatas telah kami sampaikan bahwa dalam pembuatan Sistem Saran untuk Antam kami juga dapat masukkan dari berbagai bidang kerja di lingkungan maupun tambang, dan juga dorongan dan semangat pimpinan Antam pada saat itu.
Diatas telah kami sampaikan bahwa dalam pembuatan Sistem Saran untuk Antam kami juga dapat masukkan dari berbagai bidang kerja di lingkungan maupun tambang, dan juga dorongan dan semangat pimpinan Antam pada saat itu.
Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan ribuan terima kasih atas bantuan dorongan, masukkan dan memberi semangat atas tulisan pada saat itu sehingga saya dapat menuangkan di Blog saya pada saat ini. Sekiranya ada hal-hal yang kurang berkenan di hati dengan tidak sengaja menyinggung perasaan para pembaca dengan hati yang tulus kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami haturkan ribuan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Lukman Alie, MM sebagai Kuasa Direksi pada saat itu
2. Bapak Ir. Saefuddin sebagai Kuasa Direksi sebelumya
Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Riswanto Rekan Sejawat pada saat Konvensi Mutu Antam
2. Bapak Yudo Prakoso, ST sebagai Manager Tambang
3. Bapak Drs. H.Daldiri sebagai Kepala lingkungan Pertambangan
Dengan ucapan Alhamdulillah kami tutup tulisan ini Wasslam Wb.
Biasa kalau di Bintan dan Kepri setiap acara atau tulisan disajikan pantun :